Hari 6/365
6 Januari 2017
Terkadang, kita memandang sebelah mata profesi yang mungkin hanya diperuntukan bagi masyarakat yang berpendidikan rendah. Bahkan terkadang juga kita mengganggapnya tidak ada. Hanya ketika kita membutuhkannya saja, barulah kita mengganggap keberadaan mereka. Seperti malam ini, ketika ban motor kawanku yang tiba-tiba bocor di jalan. Apa yang harus kami lakukan? Tentu saja menambalnya. Celakanya, kami yang bahkan sudah lulus sebagai sarjana ini, tidak cukup mampu untuk menambal ban motor yang bocor.
Dan satu-satunya seorang ahli yang bisa menambal ban motor kami, tentu saja tukang tambal ban. Dan jangan kira gampang mencari tukang tambal ban di tengah kota dan di malam hari seperti ini. Meskipun memang, belum terlalu malam. Masih tergolong malam yang aktif untuk para anak kos mencari makan malam. Dan mencari makan malam kali ini terasa lebih gampang dibandingkan mencari tukang tambal ban.
Tapi, mungkin Allah ingin memberiku dan kawanku pelajaran kali ini, oleh karenanya aku dan kawanku akhirnya menemukan tukang tambal ban. Dan pelajaran apa yang kudapatkan hari ini? Aku belajar bahwa serendah atau bahkan setidak berguna apapun profesimu di mata orang lain, suatu saat pasti tetap akan bermanfaat bagi orang lain. Mau tukang tambal ban, buruh bangunan, tukang sapu, bahkan cleaning service sekalipun.
Maka, jangan pernah merasa menjadi seorang pekerja dengan profesi yang paling terbaik dan paling bermanfaat dibanding profesi yang lain. Karena setiap pekerjaan dan profesi, memiliki kebermanfaatan seusai proporsinya masing-masing. Hal yang paling penting adalah jalani profesi dengan sepenuh hati dan tetap berikan manfaat sebaik-baiknya bagi sesama.
Jadi, sudahkah kamu bermanfaat bagi orang lain dengan profesimu saat ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar