Hari 17/365
17 Januari 2017
Entah karena malas atau masih karena lelah, malam ini rasanya masih ingin menunda jurnal ini. Apalagi atau mungkin padahal, malam ini aku jaga malam ruang perin yang mana aku akan terjaga dari tidur. Ga kayak malam kemarin yang tiba-tiba ketiduran. Tapi tadi habis baca tulisan tamagiri, tentang menunda-nunda tulisan, rasanya kayak ketampar bolak balik ini pipi. Mimpi mau jadi penulis, nerbitin buku, lah nulis jurnal beginian aja masih males. Yaudah, lanjut tidur aja deh kalo malas. Biar berjaya dalam dunia mimpi. Mau jadi penulis, ya harus rajin nulis! Setiap hari! Meskipun cuma satu paragraf! Ga ada ide?! Yasudah! Tulis aja ga ada idenya! Gitu berani mimpi jadi penulis.
Latihan, latihan, latihan, baca, baca, baca, nulis, nulis, nulis. Bodo amat ga ada yang baca. Bodo amat ga ada yang nglike. Toh suatu hari nanti kamu sendiri yang bakal baca tulisan ga mutu ini, terus ketawa sendiri. Ketawa karena ternyata kamu pernah memaksa dirimu untuk tetap menulis meskipun lagi ga ada ide, lagi gabut, dan lagi malas. Ketawa karena kamu menang melawan dirimu sendiri waktu itu. Ketawa karena kamu tetap berhasil meninggalkan jejak. Ya, aku percaya bahwa setiap tulisan adalah jejak.
Minimal jejak bagi diri sendiri untuk menapaktilasi perjalanan masa lalu yang penuh liku. Ingat, masih banyak penulis yang lebih sibuk dari kamu. Dan kesibukan itu mereka tetap bisa produktif menulis. Tentu saja produktfitas itu ga didapat dari kemalasan dan penundaan. Jadi, masih mau jadi penulis? Kalo iya, yasudah, jangan malas nulis! Mau jadi penulis kok malas nulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar