Jumat, 15 November 2013

Pengingat bagi para Pelupa

Manusia itu memang makhluk pelupa. Saking pelupanya, bahkan dia kadang lupa bahwa dia adalah makhluk pelupa.

Siapa sebenarnya manusia itu?? jangan-jangan kita pun lupa jawabannya. Tentunya manusia itu adalah kita semua.

Para pembaca, para pecinta, para pelupa.

Marilah kita teduhkan hati ini sejenak seraya bertanya pada diri kita yang pelupa,

Kapan terakhir kali kita berdoa sambil meneteskan air mata khusyuk, layaknya semesta tak ada, dan yang ada hanyalah kita dan Dia??

Kapan terakhir kali kita berdoa hingga kita merasa bahwa jarak kita dan jarak-Nya hanyalah setipis dari sehelai benang sutra?

Semoga kita tak lupa kapan terakhir kali kita berdoa pada-Nya, seperti halnya kita biasa lupa bahwa cepat atau lambat, kita akan segera menjemput takdir untuk menghadap-Nya :)

Mari berdoa, semoga esok pagi, kita masih diberi kesempatan oleh-Nya, untuk memperbaiki diri ini lagi.

Semoga ini bisa jadi pengingat bagi para makhluk pelupa, yaitu para mausia. Termasuk saya.

Roda kehidupan dan Lift kehidupan

  Ada sebuah kalimat yang terkenal dan disebut-sebut sebagai kalimat motivatif, dan tentunya sudah ga asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Sebuah kalimat yang bukan saja di sebut kalimat motivatif, akan tetapi juga disebut sebagai kalimat yang sarat akan nasehat. Sebuah kalimat filosofis dan kal..oke, kelamaan deh ya, langsung aja deh, kalimatnya itu berbunyi kurang lebih kayak  gini, ”hidup itu bagaikan roda, selalu berputar, kadang di bawah, kadang juga diatas, dan bahkan kadang pula kempes, jadi jangan pernah sombong ketika kamu sedang berada di atas, karena bisa jadi esok lusa, kamu bisa saja berada dibawah”. Yaa gitu deh kalimatnya.So, gimana bro?? pasti udah pernah denger kan kalimatnya?? dan bener kan?? benar-benar (bukan) sebuah kalimat motivatif, filosofis, dan kalimat yang sarat akan nasehat bukan??? iya dong.