Hari 27/365
27 Januari 2017
Dulu bagian paling kutakuti dari RS ketika masih kecil adalah Kamar Mayat. Siapa anak kecil yang ga takut kamar mayat? Ga ada. Jangankan kamar mayat, kamar gelap aja anak kecil pasti udah takut. Tumbuh agak besar dikit, aku kemudian sadar bahwa ternyata lorong rumah sakit ga kalah menyeramkan dari kamar mayat. Juara dua lah, juara satunya tetap kamar mayat, belum tergantikan.
Tapi, beranjak lebih dewasa, ketakutanku terhadap hal-hal seperti itu mulai sirna. Selain karena mulai berpikir realistis, hal ini juga di dukung dengan pengalaman ketika mengikuti sebuah acara pengambilan badge pencak silat Tapak Suci ketika MA dulu di pemakaman Pakuncen. Jangan tanya apa yang kulakukan dan dilakukan terhadapku waktu itu disana. Karena waktu itu aku lebih berharap bertemu pocong daripada bertemu senior.
Dan sampai saat ini, sudah sirna ketakutanku meskipun harus berjalan sendirian di lorong rumah sakit yang sepi tengah malam. Dan aku baru sadar bahwa ternyata, ketakutan masa kecilku terhadap ruangan sepi dan malam hari apalagi di rumah sakit, masih ada di beberapa benak orang. Bahkan orang yang lebih tua dariku.
Kalo ditanya ketakutan sih, aku lebih takut dibegal preman berbadan besar bawa pisau rame-rame dijalanan sepi daripada dibegal pocong. Yasudahlah, takut itu memang wajar, paling tidak bukti bahwa masih ada naluri manusia didalam diri ini. Kalo sudah tidak ada ketakutan sedikitpun, berarti itu robot, bukan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar