Hari 31/365
31 Januari 2017
Hari ini salah satu konsulenku mengulangi nasihatnya lagi, bahwa kesuksesan terbesar bukanlah ketika kamu bisa sukses lanjut sekolah lagi, tapi lebih penting lagi adalah keluargamu bisa utuh. Mau bagaimanapun suksesnya dirimu, kalo keluargamu hancur, ga akan berarti apa-apa kesuksesan individumu itu. Jadi dek, jangan menangkan ego masing-masing, utamakan keluarga, keluarga tetap nomor satu dek. Dan jangan sekali-kali anakmu nanti kamu kasi makan dari hasil rizki yang "abu-abu", ga berkah dek, bisa hancur juga keluargamu. Kurang lebih seperti itulah nasihatnya.
Ini bukan kali pertama beliau menasihati kami. Apa aku bosan? Tentu saja tidak. Aku senang mendengar nasihat dari siapapun selama nasihat itu berisi kebaikan. Dan terkadang, layaknya paku yang harus dipukul menggunakan palu beberapa kali agar menancap dengan mantap, begitupun nasiha. Kadang nasihat harus diulang berkali-kali atau disampaikan dengan cara yang extrim biar menancap mantap di dalam diri.
Maka, bersyukurlah ketika masih banyak orang yang berbaik hati mau memberimu nasihat secara gratis. Apalagi nasihatnya berdasar pengalaman pribadinya. Setidaknya, kita bisa belajar dari nasihat itu dan mungkin suatu saat nanti bisa menghemat waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar