Sabtu, 24 September 2016

Jomblo dan Buku


Aku sering membayangkan di suatu malam minggu, atau suatu hari bisa melihat seorang wanita yang menarik dan berkaca mata, sedang duduk sendirian di kafe, membaca sebuah buku yang pernah kubaca, sambil menunggu pesanannya datang. Berharap dia seorang jomblo, dan terbuka kepada siapa saja yang hendak membuka percakapan dan diskusi tentang buku yang ia baca. Tapi entah sejak kapan pastinya, dewasa ini malam minggu seakan menjadi malam bagi para pembully jomblo untuk melancarkan aksinya. Tentu saja aksi dalam membully para jomblo. Selain malam bagi pembully, malam minggu juga seakan hanya menjadi milik mereka yang memiliki pasangan. Bagi yang jomblo, minggir lu mblo!

Jomblo bagiku bukan saja dibagi berdasarkan kuantitas waktunya, tapi juga berdasasrkan kualitas menjalaninya. Ada jomblo aktif, ada jomblo pasif. Apakah jomblo aktif adalah jomblo yang sering bergeriliya atau berkonfrontasi dalam mencari pasangan? Bagiku itu terlalu sempit. Jomblo aktif adalah jomblo yang mengisi hari-hari kejombloannya dengan kegiatan-kegiatan produktif. Misalnya, membaca, menulis, jalan-jalan sambil silaturahim, latihan olahraga beladiri, bersepeda, atau aktif dalam berorganisasi dan berkegiatan sosial. Malah ga jarang jomblo aktif menemukan jodohnya dalam keaktifannya dalam kegiatan-kegiatan tersebut.

Nah, bagi jomblo aktif, tidak terlalu menjadi masalah ketika malam minggu harus dihabiskan sendirian, bahkan di sebuah cafe yang penuh pasangan muda mudi. Atau mungkin diam-diam ada juga pasangan muda muda atau mudi mudi. Kenapa begitu? Karena bagi jomblo aktif, dia merasakan kesendiriannya hanya ketika dia tidak melakukan aktifitas apapun. Sedangkan bagi jomblo aktif, akan selalu ada hal yang menemani, buku misalnya. Meskipun sendirian di kafe yang ramai, dengan membaca buku, bukan saja membunuh rasa kesendirian, tapi juga seakan memberi hak kepada otak dan wawasan untuk diberi asupan.

Bagaimana dengan jomblo pasif? Yah, singkatnya mereka adalah antitesis dari jomblo aktif. Tapi, mau jomblo aktif maupun pasif, perlu diketahui bahwa sesungguhnya malam minggu itu ialah hak segala pemuda pemudi, dan oleh sebab itu, maka pembullyan terhadap jomblo harus dihapuskan! Lah, udah mirip UUD 1945 aja, btw masih hapal UUD 1945 ga mblo?

Kamis, 22 September 2016

Membaca Buku


"Saya masuk di dalam buku-buku, saya membaca buku banyak sekali, malahan saya berkata, "in the world of mind, i met these great men"" - Pidato Bung Karno ketika menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Indonesia, 2 Februari 1963.

Kenapa aku suka menghabiskan banyak uang untuk membeli buku? Entahlah, mungkin sama seperti ketika kamu menghabiskan banyak uang untuk membeli peralatan berdandanmu. Sama seperti ketika kamu menghabiskan banyak uang untuk memodifikasi mobilmu. Sama seperti ketika kamu menghabiskan banyak uang untuk membeli gadget-gadget keluaran terbaru. sama seperti ketika kamu menghabiskan banyak uang untuk membeli baju, celana, dan tas di mall.

Kenapa aku suka menghabiskan banyak waktu untuk membaca buku? Entahlah, mungkin sama seperti ketika kamu menghabiskan banyak waktu untuk berbelanja di mall. Sama seperti ketika kamu menghabiskan banyak waktu untuk perawatan wajah, rambut, dan kuku. Sama seperti ketika kamu menghabiskan banyak waktu untuk menonton vlog di youtube. Sama seperti ketika kamu menghabiskan banyak waktu untuk pacaran.

Percayalah, membaca caption ini hanya membuang waktumu untuk membaca buku, sementara masih ada banyak deretan daftar buku yang lebih menarik untuk dibaca daripada caption ini.

Masih baca caption ini? Ayolah, tutup handphonemu, pergilah ke toko buku, belilah sebuah buku menarik, buka, dan bacalah! IQRA!!! Kemudian rasakan sensasinya ketika nanti kamu candu akan buku. Niscaya, satu atau dua buku tidak akan pernah memuaskanmu. Dan mama papamu, pasti ga akan marah kalo kamu menjadi candu akan buku. Buktikanlah.