Rabu, 15 Juni 2016

Saudari Wanita

Jurnal Digital

10 Ramadhan 1437 / 15 Juni 2016 / hari 10

Saudari Wanita

Dulu ketika kecil, aku sempat berpikir memiliki saudari wanita merupakan ujian dan cobaan. Bahkan kadang terbesit pikiran bahwa ini sebuah musibah. Apalagi saudariku lebih tua dariku, dan kami hanya 2 bersaudara, namun tak pernah bisa akur. Kemudian aku punya satu kakak angkat, dan lagi-agi wanita.

Sialnya, ketika ribut, baik adu mulut ataupun fisik, dia selalu memenangkannya. Suatu waktu dia meninju wajahku dan meninggalkan memar biru. Bagiku, dia adalah sosok saudari yang menyebalkan dan egois waktu itu. Aku akhirnya memutuskan untuk selalu mengalah padanya, karena lelah jika harus terus bertengkar. Dalam hal tv misalnya, dia selalu menguasainya dan selalu menonton acara yang dia inginkan, tanpa peduli aku juga sedang nonton acara kesukaanku.

Semenjak aku kelas 3 SMP, kami menjalin hubungan jarak jauh karena dia melanjutkan kuliah keluar Kota. Bahkan aku melanjutkan MA ke Jogja, makin jauh dari rumah. Tapi, mungkin karena jarak dan sama-sama tumbuh dewasa, membuat kami memiliki sense of belonging sebagai saudara kandung. Sejak saat itu, kupikir dia menjadi kakak yg cukup menyenangkan bagi adiknya ini.

Dia membuatku memperlakukan wanita dengan hati-hati. Sebisa mungkin aku berusaha tidak manyakiti wanita, karena aku juga ga mau suatu saat dia disakiti oleh lelaki. Sejak saat itu pula aku berpikir, mungkin sebenarnya sedari kecil dia mengajarkan dan melatihku cara menghadapi wanita. Tidak bisa menggunakan kekerasan. Menang atau kalah, kamu tetap akan kalah sebagai lelaki. Dan ketika lelaki mengalah pada wanita, bukan berarti dia kalah. Dia sedang berusaha memenangkan dan menenangkan situasi.

Dan sekarang, bagiku memiliki saudari wanita bukanlah sebuah ujian, cobaan, apalagi musibah. Ini sebuah tantangan, keberuntungan, dan anugrah. Ingat, dibalik pria sukses, selalu ada wanita hebat. Dan aku punya 4 wanita hebat, mamaku, 2 orang kakakku, dan 1 keponakanku.

Ah iya, selamat ulang tahun ya mamanya Kian! Barakallahu fi umrik! Dan kamu Kian, jadilah anak sholehah yg bisa jadi kado terbaik buat mama papamu. Kalo besok-besok punya adek laki, disayang ya nak adeknya!!! Kayak mamamu dulu sayang adeknya, aku. ☺

Tidak ada komentar:

Posting Komentar