Jurnal Digital
22 Ramadhan 1437 / 27 Juni 2016 / hari 22
Pertemuan dan Perpisahan
Punya rumah kontrakan yang gede, nyaman, dua tingkat, berwawasan lingkungan, fasilitas lengkap, ada tempat buat bbq party, dan rumah kontrakakan mahasiswa terbaik no. 2 seantero dukuh kupang dan sekitarnya, ga menjamin seseorang bisa selalu bahagia. Iya, ga akan bahagia jika yang nempatin hanya SESEORANG. Dan ini yang kualami sekarang. Hanya tinggal berdua dalam satu rumah yang terbilang cukup besar untuk dua orang. Apalagi bagi orang yang terbiasa hidup komunal sepertiku, rumah besar ini terasa sangat luas ketika satu persatu penghuninya mulai meninggalkannya. Meskipun aku akan melakukan hal yang sama pula nantinya.
Memang, dengan perginya para penghuninya, aku seakan menjadi penguasa rumah ini. Bisa tidur dimana saja semauku, parkiran lebih luas lagi, keributan hanya dari suara TV yang dihidupkan, mau mandi tinggal pilih mau make yang mana, dan ada tempat yang cukup luas untuk guling-guling jika mau. Tapi apa artinya semua itu jika tidak ada kawan untuk berbagi? Berbagi sofa, berbagi parkiran, berbagi keributan, dan berbagi kamar mandi misalnya? Bagiku ga ada artinya, semu, palsu.
Aku jadi berpikir, jika rumah sebesar ini yang telah 2 tahun kuhuni dengan kawan-kawanku, terasa sangat sepi ketika akhirnya kuhuni sendiri karena harus ditinggalkan satu persatu kawanku, bagaimana rasanya seseorang yg harus hidup sendiri karena ditinggal orang yg dicintai dalam rumah yg telah dihuni bersama selama bertahun-tahun? Mungkin rasanya seperti separuh hidupnya turut pergi pula. Setiap orang memang akan membutuhkan kawan untuk berbagi, khususnya cinta dan cerita. Dan menemukan orang untuk berbagi cinta dan cerita ini, bukan perkara mudah. Oleh karenanya, ketika akhirnya terjadi perpisahan, pasti bukanlah hal yang mudah bagi kedua belah pihak.
Namun kehidupan harus terus berlanjut bukan? Dan perpisahan adalah keniscayaan ketika terjadi sebuah pertemuan. Yang harus dilakukan, tarik nafas dalam2, hembuskan, tersenyumlah, dan lanjutkan kehidupan.
Jadi, kapan arep bbq party maneh rek? Pokoke seduluran sak lawase yo masio aku duduk wong Jowo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar