Salah satu hal yang kupikir penting ditahun ini adalah menyelesaikan #RevolusiDiri2016. Apalagi jika gagal menyelesaikan target minimal, aku harus mentraktir makan steak anak-anak sontoloyo yang biasa ditraktir pecel rawon aja udah syukur. Dengan tekanan demikian, aku berhasil menyelesaikan #RevolusiDiri2016 meskipun hanya target minimal.
Aku baru sadar bahwa bukan hanya karena telah tercapai, tapi juga proses menyelesaikannya ternyata sangat sangat menyenangkan. Memang, aku hanya berhasil menyelesaikan 4 dari 7 target, tapi aku benar benar sangat menikmati setiap usaha untuk menyelesaikannya. Aku memang gagal kemping di 13 pantai, karena hanya kemping di pantai Peh Pulo, Blitar. Tapi dengan berhasilnya aku main di 3 kota beda pulau, membuatku dapat menjejaki beberapa pantai yang ada di pulau Jawa, Nusa Tenggara, Bali, bahkan Sulawesi. Tahun ini pun aku melihat gerhana matahari di kota Palu dan berenang di Pusat Laut Donggala. Sembari melakukan perjalanan, aku juga jadi sering membaca buku sebagai kawan membunuh waktu. Bahkan melebihi 30 buku sebagai target semula.
Dan disetiap perjalanan, aku selalu membawa pulang bukan saja kenangan dan pengalaman baru sebagai individu, tapi juga kisah-kisah orang yang menjadi saudara/i baruku yang mungkin ga bisa disebutkan satu-satu disini. Bulan Ramadhan tahun ini pun kuisi dengan kegiatan bermanfaat. Setidaknya aku bisa khatam Qur'an 3 kali dan rutin menulis jurnal digital selama 30 hari non stop (ada di blog). Untuk hafalan juz 30 kupikir aku gagal bukan karena tidak hafal, tapi karena meskipun sudah hafal surah an-naba, aku masih suka sholat pake surah al ikhlas. Yang benar-benar tidak terlaksana adalah mendaki 3 gunung 3000 mdpl.
Wanita memang masih belum menjadi prioritas ditahun ini. Jargonnya masih sama, seng penting aku bahagia, koe sesok gampang. Makanya masih betah sendiri. Tapi gatau sih tahun 2017 nanti. Semoga saja 2017 nanti sudah bisa bersikap terkait wanita. Yasudah, terima kasih kepada siapa saja yang telah sama-sama ikut mewarnai tahun 2016. Dan untuk kalian yang ga jadi kutraktir steak di holycow, nanti tetap kutraktir kok, makan di mak tik tapi. :))
Deny DH
Ruang Perinatologi RSD dr. Soebandi
Jember, 31 Desember 2016