Jurnal Digital
28 Ramadhan 1437 / 3 Juli 2016 / hari 28
Syarat Melamar Wanita
Tausiyah sehabis isya di Masjid Syuhada tadi diisi oleh Dr. Kastolani, MA. Beliau adalah kepala pengadilan agama Kab. Paser. Sekilas tampak masih muda. Tema malam ini pun sesuai dengan latar belakang beliau, yaitu problematika rumah tangga. Kupikir ini akan membosankan, karena sepertinya lebih cocok bagi para orang yang telah berumah tangga.
Tapi ternyata dugaanku salah. Selama 30 menit, aku betul-betul memperhatikan materi tausiyah beliau. Beliau membuka tausiyahnya dengan mengatakan bahwa konsep keluarga muslim itu bukan sakinah dan bahagia, tetapi sakinah dan barokah. Jika dikatakan bahagia, sangat tidak realistis.
Tidak realistisnya semisal, ketika seorang suami selingkuh, apa istri akan tetap bahagia? Atau ketika keluarga sedang susah dan bermasalah, apa juga akan bahagia? Tentu tidak. Rasul dan para sahabat pun ketika berumah tangga, tidak selalu bahagia. Tetap ada masalah dan duka. Karenanya kepada orang yang menikah, sunnahnya kita doakan agar sakinah dan berkah, bukan sakinah dan bahagia. Bahkan beberapa ulama memakruhkannya.
Dan yang paling menohok adalah, ketika beliau menghimbau kepada para wali wanita bahwa sebaiknya menambahkan mahar atau syarat kepada lelaki yang ingin melamar anak wanitanya, yaitu sholat shubuh 40 hari berjamaah di masjid. Jika belum bisa, lebih baik jangan diterima lamarannya. Karena orang yang bisa istiqomah sholat shubuh minimal 40 hari, InsyaAllah dapat membina rumah tangga dengan baik.
Kunci keberhasilan rumah tangga keluarga, terletak dari sholatnya. Begitupun keretakan sebuah keluarga. Tidak jarang orang yang berantakan rumah tangganya, ternyata sholatnya pun berantakan. Bahkan beliau mengatakan bahwa di era modern sekarang, rumah tangga baik dan stabil itu merupakan prestasi. Fastainu bi shabri wa sholah, maka, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu.
Jadi, kamu yakin sudah siap bangun rumah tangga bulan syawal besok? Bangun shubuhan berjamaah di masjid sudah belum? Kalo belum, hati2, nanti rumah tangganya ga berprestasi lho!
PS: ini juga nasihat buat diri sendiri ☺
Tidak ada komentar:
Posting Komentar