Jumat, 01 Juli 2016

Babeku Petani

Jurnal Digital

26 Ramadhan 1437 / 1 Juli 2016 / hari 26

Babeku Petani

Dulu aku sering bingung ketika mengisi form tentang profesi ayah (babe). Kupikir profesi sebuah pekerjaan yang membutuhkan jam kerja dan seragam. Polisi, tentara, guru, dan dokter adalah profesi yang kutau. Padahal babe juga punya jam kerja, pagi dan sore. Pun seragam kerja, kaos lengan panjang kumal, sepatu boot safety, topi, dan cangkul. Iya, profesi babeku adalah petani.

Aku memang keturunan keluarga petani dari garis ayah. Kaiku (kakek) seorang PNS di dinas pertanian. Babe juga alumni sekolah pertanian ketika sekolah setingkat SMA dan kuliah di jurusan pertanian. Dia adalah orang yang membuktikan padaku bahwa jurusan pertanian pun bisa mencetak petani. Aku bingung, ketika jurusan kedokteran mencetak dokter, jurusan psikologi mencetak psikolog, aku belum pernah dengar jurusan pertanian mencetak petani. Aku pun melanjutkan tradisi keluarga sebagai petani, meskipun hanya di harvest moon.

Jauh sebelum orang-orang berbicara tentang passion, babe telah memberikanku contoh nyata apa itu passion. Ya, baginya bertani bukan sekedar profesi, beliau mengatakan bahwa ini juga hobi, olahraga, sekaligus kerja. Beliau sangat mencintai dan berusaha menularkan passionnya ini padaku. Dan tampaknya mulai berhasil. Harvest Moon pun membuatku memiliki impian yang masih kujaga sampai sekarang, yaitu memiliki lahan pertanian dengan peternakan ayam, domba, dan sapi yang bisa kuawasi sambil berkuda. Pelan tapi pasti, ternyata malah babe yg mulai mewujudkannya.

Babe menunjukan bahwa profesi bukan tentang sekedar gengsi. Tapi lebih penting lagi, bagaimana sebuah profesi bisa membuat hidup lebih hidup, dan bisa menghidupi kehidupan. Tetes keringatnya selama bertani nyatanya bisa membuatku sekolah, membeli buku-buku, dan sebagai uang jajanku, selain daripada gaji mama juga sebagai bidan.

Sekarang, jika ada orang yang bertanya tentang profesi babe, maka dengan bangga aku menjawab bahwa profesi babeku adalah petani. Dan akupun akan menyusul dan melanjutkan usahanya sebagai petani suatu saat nanti. Ya namanya juga keluarga petani, mau jadi apapun ya tetap juga bertani. 

PS: Buah naga merah, segar dan manis kayak kamu, minat? PM ☺

Tidak ada komentar:

Posting Komentar