Jurnal Digital
27 Ramadhan 1437 / 2 Juli 2016 / hari 27
Teguh Berhijrah
Aku punya kawan lama, sebut saja namanya Teguh. Setiap bulan ramadhan tiba, pasti aku selalu bertemu dengannya. Seringnya di masjid ketika melaksanakan taraweh. Begitupun ramadhan kali ini, aku kembali bertemu dengannya.
Namun kali ini ada sedikit perbedaan dibandingkan pertemuan-pertemuan sebelumnya. Aku bertemu dengannya di dalam masjid, di shaf terdepan ketika sholat isya hendak dimulai. Bahkan, dia lebih seregep melaksanakan ibadah sholat sunnah. Keesokannya, aku datang sedikit lebih awal. Ternyata, Teguh sudah kembali mengisi shaf terdepan, sambil membaca mushaf Qur'an.
Teguh ini kawan seumuran dan seangkatanku. Namun, dia sekarang telah bekerja. Beberapa kawanku pun tau betul bahwa Teguh sempat memiliki catatan hitam dalam masa lalunya. Namun siapa sangka bahwa Teguh yang meskipun memiliki masa lalu yang buruk, ternyata mampu menjadi pribadi yang lebih baik? Setidaknya dia datang lebih awal ke masjid, masih mengisi shaf terdepan di akhir ramadhan, dan masih mau membaca Qur'an.
Bahasa kerennya sekarang, Teguh lagi berhijrah. Maka benar saja, setiap orang yg memiliki masa lalu yang buruk, maka dia juga punya hak yang sama untuk memiliki masa depan yang lebih baik. Bisa jadi orang yang hari ini gemar tampil dengan rambut terurai warna warni, mengenakan pakaian semi bikini dan rok mini, besok adalah orang yang paling rapat menutup aurat.
Sebagai muslim, aku diajarkan bahwa tugas manusia bukan untuk mencatat dosa orang lain, itu tugas malaikat. Apalagi sampai menghakimi, menyalahkan, mengkafirkan, atau malah menerakakan seseorang. Tugasku adalah saling mengajak, manasihati, atau minimal saling mendoakan dalam kebenaran dan kesabaran. Toh pahala dan dosa, serta surga dan neraka bukanlah monopoli seorang manusia, tapi hak prerogatif Allah subhanahu wa ta'ala.
Jadi, masih galau malam minggumu mau ngapain? Ya kali ga malu sama si Teguh yang datang lebih awal ke masjid, ngisi shaf depan, dan baca Qur'an. 😄
Tidak ada komentar:
Posting Komentar