Hari 40/365
9 Februari 2017
Apakah menjadi seorang mahasiswa kedokteran itu keren? Secara egosentris dan subjektif, pasti aku menjawab ga keren, tapi keren banget! Tapi secara diplomatis dan objektif, tentu saja aku akan menambahkan jawabannya dengan, sama kerennya kayak mahasiswa teknik, sosial, sastra, dan lainnya.
Dalam suatu fase menjadi mahsiswa kedokteran, akan ada fase yg namanya koas atau dokter muda (DM). Apakah menjadi koas ini keren? Sekali lagi secara egosentris dan diplomatis aku akan menjawab keren! Sama kerennya macam apoteker muda atau pendidikan profesi lainnya. Tapi, kadang hal-hal keren sebagai mahasiswa kedokteran ini kadang ternodai dengan kelakukan kawan-kawanku sendiri.
Ternodai dengan kegiatan pamer-pamer yang sebenarnya tidak perlu dipamerkan. Apakah ketika ada seseorang yang sedang melakukan tindakan perawatan medis yang sensitif perlu sibuk kita pamerkan dalam sosial media? Itukah yang dilakukan seorang DM? Bukan kan? Memang keren menjadi seorang DM, tapi jadi ga keren kalo kerjaanmu cuma pamer-pamer keseharianmu yang bahkan ga ngasih kontribusi sama sekali, eh malah pamerin privasi pasien.
Jadi, jadilah dokter muda yang keren, yang belajar dan bekerja secara ikhlas tanpa perlu keseringan pamer. Karena bisa aja yang kita pamerkan, ternyata adalah hal yang ternyata menjadi rahasia pasien. Ingat-ingat janji dokter muda yang udah diucap. Jadi, berhentilah pamer dan mulailah belajar serta berkontribusi. Biar jadi dokter yang pinter nanti, ga cuma pinter pamer.
PS: no offense, just reminder.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar