Rabu, 07 Oktober 2015

Tentang Prinsip

  Aku lebih suka kita berdebat bahkan bertengkar tentang siapa yang lebih cantik atara Isyana Sarasvati atau Raisa, daripada kita berdebat bahkan bertengkar tentang prinsip masing-masing. Ketika kita berdebat bahkan bertengkar tentang prinsip masing-masing, kita bisa saja berhadap-hadapan sebagai lawan satu sama lain, sebagai orang asing yang tidak pernah mengenal satu sama lain. Bahkan mungkin kita bisa berdebat dan bertengkar sampai watu yang lama, dan aku tidak mau itu terjadi.

  Namun, ketika kita berdebat bahkan bertengkar tentang siapa yang lebih cantik antara Isyana Sarasvati atau Raisa, kita pasti tetap dapat jalan berdampingan sebagai kawan, karena kita pasti sepakat, yang lebih cantik tentu wanita yang lewat didepan mata kita ketika kita nongkrong di "Jembatan Senior" di kampus. Hal yang sering kita lakukan sehabis kuliah, dan akan menjadi kenangan tersendiri kelak.

  Jika memang perdebatan dan pertengkaran kita hanya akan merusak persahabatan kita, maka sungguh sebenarnya hal itu tidak sesuai dengan prinsipku. Salah satu kaidah yang kupegang adalah dar 'ul mafasidi muqaddamu 'ala jalbil musholih, menolak mudharat didahulkan daripada menarik maslahat. Maka, jika memang perdebatan kita tentang prinsip masing-masing hanya akan menimbulkan perpecahan diantara kita, biarlah aku yang mengalah dengan diam, kawan.

  Aku tak akan memaksakan prinsipku kepadamu, karena aku yakin kau pasti faham bagaimana prinsipku. Begitupun denganmu, kau pun tak akan memaksakan prinsipmu kepadaku. Bagimu prinsipmu, dan bagiku prinsipku. Dan menurutku, sebenarnya calon istriku lebih cantik daripada Isyana Sarasvati atau Raisa, apalagi kalo dibandingkan sama kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar