Rabu, 14 Maret 2012

Sebuah Surat Cinta

  Kemaren habis dari pantai drini pas acara kelas gak tau kenapa jadi kepengen buat surat cinta,padahal juga kemampuan bikin surat cita gak ada sama seklai,hahahaha,,yaah,namanya juga iseng kan ya,tapi akhirnya jadi juga suratnya :D dan inilah dia,silahkan di baca :)

*perhatian !!! surat ini sifatnya iseng,dan tidak ditujukan pada perseorangan,apalagi perduaorangan atau kelipatannya,bukan pula ditujukan untuk perusahaan,kalau ada kesamaan kata-kata atau kata-kata yang sama,itu hanya sebuah kebetulan belaka,jadi jangan ada yang merasa bahwa surat ini ditujukan padanya,kalo masih ada yang merasa,ya sudah lah,gak apa-apa,resiko di tanggung pembaca,terima kasih.



Dear Someone


  Aku bingung kalimat apa yang harus kupilih untuk mengawali surat ini.Kalimat ? tidak,bahkan kata paling awal pun aku bingung untuk memilihnya,hingga akhirnya aku memutuskan untuk memilih kata 'AKU' untuk mengawali surat ini.Surat ? ah iya,aku menyebut kumpulan kata-kata sederhana ini sebagai sebuah surat cinta,itupun jika kau mengizinkannya..Yang kutau,biasanya surat cinta diisi oleh kalimat-kalimat yang romantis nan puitis,dan pembuatnya pun juga biasanya tidak kalah romantisnya.Tapi maafkan aku jika surat ini mungkin terkesan kaku,atau bahkan tak bermakna bagimu.Maafkanlah aku,karena aku bukanlah orang yang romantis,atau puitis,apalagi melankolis layaknya pujangga pujangga yang bisa merangakai kalimat indah dalam surat-surat cintanya.

  Kata orang-orang,aku adalah orang yang sedang di mabuk oleh cinta karenamu,namun aku tahu pasti bahwa cintaku padamu sama sekali tidak memabukkan,karena cintaku padamu bukanlah laksana bir atau minuman keras yang memabukkan lainnya.Cintaku padamu bagaikan susu sapi murni yang dapat menetralisir racun dalam tubuh.

  Aku masih ingat ketika pertama kali mengenal dirimu,saat itu aku masih apatis terhadap hal yang namanya 'cinta'.Namun kehadiranmu ternyata membawa perubahan dalam diriku.Karena mengenal dirimulah,aku belajar tentang cinta dan mencintai seseorang.Untuk mencintaimu,aku membutuhkan proses,bukan hanya karena tertarik oleh parasmu yang memang cantik,bukan pula karena fisikmu yang indah.Cintaku padamu bukanlah cinta pada pandangan pertama,yang bagaikan mie instan,sekali seduh,taruh bumbu dan siap makan,bukan !!! bukan seperti itu.Cintaku juga bukanlah seperti cinta cinta anak remaja hedonis yang tak memiliki arah dan tujuan yang jelas,bukan pula cinta seperti lagu lagu pop melankolis,dan juga bukan sekedar gombalan gombalan dan rayuan semu semata,bukan itu semua.

  Cintaku padamu adalah sebuah proses panjang.Karena untuk mencintaimu,aku harus banyak belajar.Bukan hanya belajar tentang makanan favoritmu,warna favoritmu,dan favorit favoritmu yang lain,bukan sekedar hapal tanggal lahirmu,tau dimana kau tinggal,tau apa cita-citamu,dan hal lainnya tentang dirimu.Bukan cuma hal itu saja,namun aku juga harus belajar tentang arti kejujuran,ketulusan,kepercayaan dan keikhlasan disamping belajar bagaimana cara mencintai seseorang dengan benar sesuai dengan diriku saat ini.Dan akhirnya aku sadar , bahwa mencintaimu,bukan berarti aku harus menjadikanmu sebagai pacarku seperti orang kebanyakan,dengan dalih agar lebih saling kenal,dan dalih lainnya.

  Mencintaimu itu,berarti aku harus bersabar,Bersabar hingga aku memang mampu dan sanggup untuk menggantikan peran ayah dan ibumu dalam menghidupimu,menjaga kehormatanmu,dan menuliskan sejarah kehidupan yang baru bagi dirimu.Dan kusadari,bahwa sekarang aku belum sanggup dan belum mampu untuk melakukannya.Maka dari itu,mungkin sekarang aku harus sabar menanti waktu itu datang dan harus puas dengan hanya menjadi pengagum rahasiamu semata.

  Aku tak butuh jawabanmu apakah kau juga mencintaiku,atau tidak pada hari ini,atau dalam tempo tiga hari,lima hari,atau seminggu,tidak !!! aku tidak butuh jawaban itu sekarang.Namun jawablah suatu saat nanti,ketika aku bertanya tentang hal ini,karena aku yakin saat itu aku pasti sudah bisa mencintaimu sepenuh jiwa raga dan batinku,dan aku juga sudah mampu dan sanggup untuk menggantikan peran ayah dan ibumu.Jika saat itu tiba dan kau pun mau menerima cintaku ini,itu berarti kau telah mempercayaiku untuk bisa mendampingi hidupmu dan menggantikan peran orang tuamu,dan akupun akan langsung mendatangi dan berbicara kepada kedua orang tuamu, bahwasanya aku telah siap,sanggup dan mampu menggantikan peran mereka dalam menjaga kehormatanmu.

  Kalaupun saat itu kau tidak mau menerima cintaku,itu bukanlah masalah.Karena ku yakin,saat itu aku telah belajar tentang keihklasan,dan waktu itu pula aku bisa ikhlas mendengar semua jawaban yang akan terlontar dari mulutmu,apakah kau mau atau tidak.Dan jika kau tanya,demi apa aku mencintaimu ?? maka aku hanya bisa menjawab,'demikian aku mencintai dirimu',karena hanya cinta yang tulus dan ihlas inilah yang kupunya dan akan kuserahkan seluruhnya padamu jika suatu saat nanti kita bisa menjadi pasangan hidup.

TTD                          



Deny Dwi Hartanto            



*Perhatian !!! Sekali lagi,surat ini sifatnya iseng,gak ada maksud apa-apa,resiko di tanggung pembaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar