Selasa, 13 Desember 2011

Renungan Di Atas Atap

  Suatu malam aku pernah mendapat sms dari temanku,isi sms tersebut berupa puisi,namun bagiku bukan sebuah puisi biasa seperti puisi pada umunya,puisi ini sangat bermakna bagiku,maklumlah,aku bukanlah orang yang bisa menikmati karya sastra.Puisi tersebut bagiku sangat berkesan dan membuatku memiliki pandangan baru tentang kehidupan.Inilah isi puisi tersebut

Ketika kehidupan memberikan seribu alasan untuk menangis,
Tunjukkan bahwa kita memiliki sejuta alashan hari ini dengan 
keikhlasan,
Indahnya hidup bukan karena seberapa banyak orang yang mengenal 
kita,
Namun seberapa banyak orang yang bahagiaan tuk tersenyum,
Nikmati setiap detik waktu,dan akhiri kelela
karena mengenal kita,
Mengenal ialah pena cerita hidup kita,
Dan sahabat yang akan menggoreskan pena,menjadi sebuah kisah,
Pahamilah,sahabat tercipta untuk memberi tawa dan menghapus luka,
Dialah alasan mengapa hidup lebih indah tanpa air mata,
Dan apabila di hiasi senyuman. 

Jujur saja,ini adalah puisi pertama yang membuatku merenung,karena sekali lagi,aku bukanlah orang yang dapat menikmati,apalagi mengerti karya sastra yang bernama puisi.Setelah renunganku itu,aku menyadari bahwa redaksi puisi diatas memang benar adanya,sahabat memang orang yang paling berharga setelah keluarga.Dialah orang pertama yang mencoba menghibur kita ketika kita bersedih,memberikan sejuta alasan bagi kita untuk tersenyum.
  Namun banyak dari kita yang belum menyadari akan hal ini.Kita terkadang menyepelekan sahabat kita,atau bahkan keluarga hanya demi sifat egois yang kita miliki.Terkadang kita juga terlalu memiliki pandangan yang sempit akan kehidupan kita ini,contohnya saja dalam kehidupan remaja sekarang ini,ketika cintanya di tolak atau ketika sedang putus cinta,banyak remaja yang mengalami patah hati dan bersedih,bahkan sampai berhari-hari,dan yang lebih extrim lagi,ada yang sampai bunuh diri,ooh,ayolah.
  
  Kita lebih memilih untuk bersedih dan menangisi hal-hal yang sebenarnya tidak penting dan tidak kontributif sama sekali bagi kehidupan kita,sementara masih banyak sebenarnya hal-hal yang bisa membuat kita tersenyum daripada menangisi hal-hal yang tidak penting tadi.Contohnnya,ketika kita di tinggal seorang kekasih,maka berpikirlah bahwa setidaknya kita masih memiliki orang-oran yang menyayangi kita,bisa jadi sahabat kita,keluarga kita,atau bahkan hewan peliharaan kita,atau apapun itu.Mengapa bersedih untuk satu hal yang tidak penting,sementara banyak hal yang bisa membuat kita tersenyum?

  Ingatlah,masih banyak orang-orang disana yang gak seberuntung kita,katakanlah,kita masih bisa bersekolah di sekolah yang “bagus” (karena gak ada sekolah yang jelek),kita masih bisa makan tiga kali sehari atau bahkan lebih,kita masih memiliki orang tua yang memberi kita uang jajan,dan lain sebagainya,sedangkan di luar sana,ada seorang anak yang harus berjuang hidup seharian hanya demi beberapa suap nasi untuk hari ini,dan belum tentu esoknya bisa makan,dan jangan tanyakan sekolah pada mereka,namun mereka jarang besedih,mereka tetap berusaha untuk tegar,dan sesekali gembira.


  Jadi,terlalu sempit sekali pandangan kita jika kita selalu bersedih dalam kehidupan ini,hidup kita ini terlalu indah untuk selalu di isi dengan kesedihan.Malulah pada orang-orang yang sedang kesuahan dalam kehidupannya,namun dia masih bisa tersenyum dan membahagiakan orang lain,sedangkan kita yang hidup mewah dengan fasilitas lengkap,masih selalu saja bersedih.


  Jadi,mulai sekarang,ayo kita berubah,menjadi pribadi yang lebih baik,satu senyuman mungkin tidak berarti apa-apa bagi sebagian,tapi setidaknya,dengan kita membagikan senyuman kepada orang-orang di sekitar kita,mungkin itu bisa menjadi sesuatu,karena percaya atau tidak,kalau kita memberikan sebuah senyuman yang ikhlas,ataupun lucu,ataupun manis,atau apapun itu maka,orang di sekitar kita pun pasti akan membalas memberikan senyuman,baik di sengaja ataupun tidak dan kita pun telah membagi sebuah kedamaian pada orang-orang sekitar kita.
Thomas Merton,”Jika kamu merasa damai,setidaknya ada sedikit kedamaian di dunia,kemudian bagilah rasa damaimu dengan semua  orang dan semua orang akan merasa damai”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar