Sabtu, 29 Desember 2012

Muhasabah akhir tahun :)

Khutbah pertama

Hadirin yang di muliakan oleh Allah

  Saat ini kita telah berada di penghujung tahun 2012 Masehi.Tahun dimana ada yang meramalkan bahwa akan terjadi kiamat,padahal sungguh,hanya Allah lah yang mengetahui hal tersebut,dan tiada satupun makhluk,bahkan malaikat yang mengetahuinya,apalagi hanya seorang manusia.Di tahun ini pula,kita banyak menyaksikan atau mendengar peristiwa-peristiwa yang terjadi di Indonesia,terbongkarnya beberapa kasus korupsi besar yang menyeret pejabat-pejabat negri ini,bencana banjir yang melanda beberapa daerah di Indonesia,hingga saat ini tercatat ada 4.291 bencana banjir yang terjadi di Indonesia ,dan masih banyak lagi peristiwa-peristiwa lainnya.

  Itu jika kita melihat kebelakang akan bangsa kita ini.Lalu,bagaimana dengan diri kita sendiri?apa yang telah kita perbuat selama satu tahun di tahun 2012 ini?perlu kita ketahui,bahwasanya,orang beriman itu dalam beberapa kesempatan,dia akan berhenti sejenak,untuk menghitung-hitung amal yang telah dia perbuat pada hari-hari yang lalu,kemudian setelah itu,dia memperkuat keinginannya untuk memperbaiki dan juga menambah amal kebaikan yang telah dia perbuat.
Dalam qur’an surah Al-Hasyr,ayat 18 Allah swt berfirman
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang beriman, takut kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa memperhatikan apa yang telah disiapkannya untuk hari esok dan takut kepada Allah, karena Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.  (QS. Al-Hasyr: 18)

  Sesungguhnya,hari-hari yang berlalu,bulan-bulan yang berlalu,dan juga tahun-tahun yang berlalu,kemudian akan di gantikan dengan hari-hari yang baru,bulan-bulan yang baru,dan juga tahun-tahun yang baru pula,dan kesemuanya itu berjalan tentu saja dengan maksud dan tujuan yang jelas dari Allah,Allah SWT menegaskan hal ini dalam firmannya
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَـٰكُمْ عَبَثًۭا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ ﴿١١٥﴾
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (Al-mukminun: 115)
Hadirin yang di muliakan oleh Allah
  Sesungguhnya peciptaan alam ini beserta isinya,beserta manusia yang ada di dalamnya,dan hari yang datang silih berganti,bukanlah untuk di lalui dengan permainan belaka,seperti yang dilakukan oleh mereka yang kafir terhadap Allah.Mereka yang hanya memperturutkan hawa nafsunya dalam kehidupan duniawi,dengan dalih bahwa hidup hanya sekali,maka harus dinikmati,jangan bertobat terlalu dini.Sungguh celaka bagi orang-orang yang hidup seperti ini.
  Bagi orang-orang beriman,tentunya,hidup di dunia ini,ada ketaatan yang di lakukan dan dijalankan,serta tidak hanya sekedar memperturutkan hawa nafsunya dalam kehidupan duniawi ini,karena dia sadar,akan adanya kehidupan akhirat setelah kehidupan duniawi ini.Dalam surah ali-imran ayat 190,Allah menegaskan
إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَـٰوَ‌ٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَـٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَـٰتٍۢ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَـٰبِ ﴿١٩٠﴾
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (Ali-Imran: 190)
  Sesungguhnya hidup manusia memiliki tahap dan dilalui setapak demi setapak,namun yang pasti semua penghuni dunia ini akan berangkat ke satu tujuan,yatu alam akhirat dan mereka semua termasuk kita ini sedang bergerak mendekati kematian.Maka,orang yang beruntung,adalah orang yang selalu menghisab dirinya,menghitung dirinya,sebelum ia dihisab di alam akhirat kelak,selalu memperbaiki diri dan istiqomah memohon ampunan kepada Allah dari segala dosa yang diperbuat.Allah swt berfirman,
مَّنْ عَمِلَ صَـٰلِحًۭا فَلِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَنْ أَسَآءَ فَعَلَيْهَا ۗ وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّـٰمٍۢ لِّلْعَبِيدِ
“Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hambaNya.” (Fushilat: 46)
Hadirin yang di muliakan oleh Allah
  Sebagai insan yang beriman dan bertaqwa,kita hendaklah senantiasa menghisab diri kita atas apa yang telah kita perbuat,bertaubat dari segala maksiat,dan berusaha memperbaiki kehidupan ke arah yang lebih baik dari hari-hari semalam.Rasululah saw bersabda,
عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ- رواه أحمد
Dari Syaddad bin Aus ra. Rasulullah saw. bersabda: “Orang yang cerdas adalah orang yang selalu menghisabi diri dan beramal untuk kehidupan selepas kematiannya. Dan orang yang lemah adalah yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan saja kepada Allah.” 
Rasululah saw menegaskan,bahwa orang yang hanya berangan-angan saja dalam melaksanakan amal shaleh,adalah orang yang lemah,lemah karena di kalahkan oleh nafsu duniawinya.Memang pada dasarnya,setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan,dan tidak lepas dari hal yang namanya dosa dan kadangkala pernah melakukan suatu perbuatan maksiat.Namun kesadaran akan kahilafan dan kesalahan inilah yang membuatnya menjadi seorang mukmin yang baik,tatkala ia melakukan taubat yang sebenar-benarnya taubat.Rasulullah dalam sebuah hadits bersabda,
عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ – رواه ابن ماجه
Daripada Anas katanya, sabda Rasulullah saw : “ Semua anak-anak Adam pernah melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang salah adalah yang bertaubat.”
  Hendaklah kita segera bertaubat dari kesalahan kita di dunia ini,mumpung kita masih memiliki jatah hidup di dunia,karena jika kita tidak segera bertaubat ketika masih hidup di dunia ini,maka di akhirat kelak,siksa-Nya lah yang akan kita rasakan,dan kita tidak akan pernah bisa bertaubat lagi ketika berada di alam akhirat kelak.
Hadirin yang di muliakan oleh Allah
  Khalifah Umar bin Khatab ra pernah mengucakan suatu kalimat populer untuk menjadi renungan bersama,
حَاسِبُوْا أَنفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحاَسَبُوْا، وَزِنُوْهَا قَبْلَ أَنْ تُوْزَنُوْا، وَتأَهَّبُوْْا لِلعَرْضِ الأَكْبَرِ علَى اللهِ
“Hitunglah dirimu sebelum dihitung, dan timbanglah amalmu sebelum ditimbang, dan bersiaplah untuk dihadapkan kepada Allah pada hari penghadapan yang besar.”
  Lalu apakah hari penghadapan yang besar itu?dalam firmannya Allah swt menegaskan,
يَوْمَئِذٍۢ تُعْرَضُونَ لَا تَخْفَىٰ مِنكُمْ خَافِيَةٌۭ ﴿١٨﴾
“Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah)”. (Surah Al-Haaqah: 18)
  Kelak kita semua akan menghadapi alam akhirat,yang dimana kita akan dihisab,dan tidak satupun dari kita bisa mengelak akan hal ini,oleh karenanya,sebelum kita dihisab,lebih baik kita menghisab diri kita sendiri terlebih dahulu,agar kita nanti lebih siap dalam menghadapi akhirat.
  Oleh karenanya,di penghujung tahun 2012 ini,marilah kita melihat kebelakang sejenak akan diri kita ini,dan sekurang-kurangnya,ada tiga perkara yang harus menjadi perhatian kita di penghujung tahun ini,untuk menjadi renungan bersama.Kita merenungi hari-hari dan bulan-bulan yang telah berlalu,agar kita tetap senantiasa sadar bahwasanya manusia hidup di dunia ini,tidak bisa semaunya saja,dan sesungguhnya,akanada pertanggung jawaban di akhirat kelak.
  Yang pertama,Apa yang telah kita lakukan untuk diri kita dengan amal-amal soleh sepanjang tahun ini?
Apakah kita telah mengisinya dengan ketaatan di setiap hari-harinya,atau kita wajar bersedih karena kelalaian-kelalaian yang telah kita perbuat selama setahun ini,di sertai kemaksiatan dan kedurhakaan tanpa rasa takut kepada Allah swt.
  Yang kedua, Apakah yang telah kita berikan untuk keluarga kita?
Sudahkah cahaya iman kita bawa masuk ke dalam rumah kita?sudahkah keluarga kita berjalan seiringan dengan ridha Allah swt?sudahkan rumah kita diramaikan dengan lantunan ayat suci al-qur’an dan shalat fardhu juga shalat sunnah menjadi aktivitas didalamnya?ataukah rumah kita sepi,bagaikan tanah pekuburan yang tidak ada sedikitpun nuansa dan suasana untuk mendekatkan diri kepada Allah swt.
  Yang ketiga, Apakah kita sudah menunaikan amanah terhadap hak tetangga dan masyarakat sekeliling kita?
Rasulullah saw bersabda,
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ : حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتّ،ٌ قِيلَ مَا هُنَّ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ : إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَشَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ.
Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw bersabda: Hak muslim atas muslim yang lain ada enam. Sahabat bertanya, apakah itu Ya Rasulullah? Rasul menjawab: Apabila bertemu ucapkanlah salam, apabila ia mengundangmu maka penuhilah, apabila meminta nasihat kepadamu, nasihatilah, apabila ia bersin dan memuji Allah maka doakan ia, apabila sakit jenguklah dan apabila meninggal dunia hantarlah jenazahnya. ( HR. Muslim)
Khutbah kedua
 Hadirin yang di muliakan oleh Allah

  Semoga,di penghujung akhir tahun 2012 ini,apa yang telah kita kerjakan di bulan-bulan sebelumnya,dapat menjadi amal kebaikan dan menjadi kendaraan kita dalam menuju ridha dan surganya kelak di akhirat,oleh karenanya,marilah kita berdoa kepada Allah swt,agar apa yang telah dan akan kita lakukan kelak,dapat menjadi berkah dan diridhai olehNya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar