Khutbah pertama
Hadirin yang di
muliakan oleh Allah
Saat ini kita telah
berada di penghujung tahun 2012 Masehi.Tahun dimana ada yang meramalkan bahwa
akan terjadi kiamat,padahal sungguh,hanya Allah lah yang mengetahui hal
tersebut,dan tiada satupun makhluk,bahkan malaikat yang mengetahuinya,apalagi
hanya seorang manusia.Di tahun ini pula,kita banyak menyaksikan atau mendengar
peristiwa-peristiwa yang terjadi di Indonesia,terbongkarnya beberapa kasus
korupsi besar yang menyeret pejabat-pejabat negri ini,bencana banjir yang
melanda beberapa daerah di Indonesia,hingga saat ini tercatat ada 4.291 bencana
banjir yang terjadi di Indonesia ,dan masih banyak lagi peristiwa-peristiwa
lainnya.
Itu jika kita
melihat kebelakang akan bangsa kita ini.Lalu,bagaimana dengan diri kita
sendiri?apa yang telah kita perbuat selama satu tahun di tahun 2012 ini?perlu
kita ketahui,bahwasanya,orang beriman itu dalam beberapa kesempatan,dia akan
berhenti sejenak,untuk menghitung-hitung amal yang telah dia perbuat pada
hari-hari yang lalu,kemudian setelah itu,dia memperkuat keinginannya untuk memperbaiki
dan juga menambah amal kebaikan yang telah dia perbuat.
Dalam qur’an surah
Al-Hasyr,ayat 18 Allah swt berfirman
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا
اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ
اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai
orang-orang beriman, takut kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa memperhatikan
apa yang telah disiapkannya untuk hari esok dan takut kepada Allah, karena
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Hasyr: 18)
Sesungguhnya,hari-hari
yang berlalu,bulan-bulan yang berlalu,dan juga tahun-tahun yang
berlalu,kemudian akan di gantikan dengan hari-hari yang baru,bulan-bulan yang
baru,dan juga tahun-tahun yang baru pula,dan kesemuanya itu berjalan tentu saja
dengan maksud dan tujuan yang jelas dari Allah,Allah SWT menegaskan hal ini
dalam firmannya
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَـٰكُمْ عَبَثًۭا
وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ ﴿١١٥﴾
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami
menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan
dikembalikan kepada Kami?” (Al-mukminun: 115)
Hadirin yang di muliakan oleh Allah
Sesungguhnya
peciptaan alam ini beserta isinya,beserta manusia yang ada di dalamnya,dan hari
yang datang silih berganti,bukanlah untuk di lalui dengan permainan
belaka,seperti yang dilakukan oleh mereka yang kafir terhadap Allah.Mereka yang
hanya memperturutkan hawa nafsunya dalam kehidupan duniawi,dengan dalih bahwa
hidup hanya sekali,maka harus dinikmati,jangan bertobat terlalu dini.Sungguh
celaka bagi orang-orang yang hidup seperti ini.
Bagi
orang-orang beriman,tentunya,hidup di dunia ini,ada ketaatan yang di lakukan
dan dijalankan,serta tidak hanya sekedar memperturutkan hawa nafsunya dalam
kehidupan duniawi ini,karena dia sadar,akan adanya kehidupan akhirat setelah
kehidupan duniawi ini.Dalam surah ali-imran ayat 190,Allah menegaskan
إِنَّ فِى خَلْقِ
ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَـٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَـٰتٍۢ لِّأُو۟لِى
ٱلْأَلْبَـٰبِ ﴿١٩٠﴾
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan
bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang berakal.” (Ali-Imran: 190)
Sesungguhnya hidup manusia memiliki tahap
dan dilalui setapak demi setapak,namun yang pasti semua penghuni dunia ini akan
berangkat ke satu tujuan,yatu alam akhirat dan mereka semua termasuk kita ini
sedang bergerak mendekati kematian.Maka,orang yang beruntung,adalah orang yang
selalu menghisab dirinya,menghitung dirinya,sebelum ia dihisab di alam akhirat
kelak,selalu memperbaiki diri dan istiqomah memohon ampunan kepada Allah dari
segala dosa yang diperbuat.Allah swt berfirman,
مَّنْ عَمِلَ صَـٰلِحًۭا
فَلِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَنْ أَسَآءَ فَعَلَيْهَا ۗ وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّـٰمٍۢ لِّلْعَبِيدِ
“Barangsiapa yang mengerjakan amal yang
saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan
perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah
Rabb-mu menganiaya hamba-hambaNya.” (Fushilat: 46)
Hadirin yang di muliakan oleh Allah
Sebagai insan yang beriman dan
bertaqwa,kita hendaklah senantiasa menghisab diri kita atas apa yang telah kita
perbuat,bertaubat dari segala maksiat,dan berusaha memperbaiki kehidupan ke
arah yang lebih baik dari hari-hari semalam.Rasululah saw bersabda,
عَنْ شَدَّادِ بْنِ
أَوْسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْكَيِّسُ
مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ
هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ- رواه أحمد
Dari Syaddad bin Aus ra. Rasulullah saw. bersabda: “Orang yang
cerdas adalah orang yang selalu menghisabi diri dan beramal untuk kehidupan
selepas kematiannya. Dan orang yang lemah adalah yang mengikuti hawa nafsunya
dan berangan-angan saja kepada Allah.”
Rasululah saw
menegaskan,bahwa orang yang hanya berangan-angan saja dalam melaksanakan amal
shaleh,adalah orang yang lemah,lemah karena di kalahkan oleh nafsu
duniawinya.Memang pada dasarnya,setiap manusia pasti pernah melakukan
kesalahan,dan tidak lepas dari hal yang namanya dosa dan kadangkala pernah
melakukan suatu perbuatan maksiat.Namun kesadaran akan kahilafan dan kesalahan
inilah yang membuatnya menjadi seorang mukmin yang baik,tatkala ia melakukan
taubat yang sebenar-benarnya taubat.Rasulullah dalam sebuah hadits bersabda,
عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ
وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ – رواه ابن ماجه
Daripada Anas katanya, sabda Rasulullah saw : “ Semua anak-anak
Adam pernah melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang salah adalah yang
bertaubat.”
Hendaklah kita segera bertaubat dari
kesalahan kita di dunia ini,mumpung kita masih memiliki jatah hidup di
dunia,karena jika kita tidak segera bertaubat ketika masih hidup di dunia
ini,maka di akhirat kelak,siksa-Nya lah yang akan kita rasakan,dan kita tidak
akan pernah bisa bertaubat lagi ketika berada di alam akhirat kelak.
Hadirin yang di muliakan oleh Allah
Khalifah Umar bin Khatab ra pernah
mengucakan suatu kalimat populer untuk menjadi renungan bersama,
حَاسِبُوْا أَنفُسَكُمْ
قَبْلَ أَنْ تُحاَسَبُوْا، وَزِنُوْهَا قَبْلَ أَنْ تُوْزَنُوْا، وَتأَهَّبُوْْا لِلعَرْضِ
الأَكْبَرِ علَى اللهِ
“Hitunglah dirimu sebelum dihitung, dan timbanglah amalmu
sebelum ditimbang, dan bersiaplah untuk dihadapkan kepada Allah pada hari
penghadapan yang besar.”
Lalu apakah hari penghadapan yang
besar itu?dalam firmannya Allah swt menegaskan,
يَوْمَئِذٍۢ تُعْرَضُونَ لَا تَخْفَىٰ مِنكُمْ خَافِيَةٌۭ ﴿١٨﴾
“Pada
hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang
tersembunyi (bagi Allah)”. (Surah Al-Haaqah: 18)
Kelak kita semua akan menghadapi alam akhirat,yang
dimana kita akan dihisab,dan tidak satupun dari kita bisa mengelak akan hal
ini,oleh karenanya,sebelum kita dihisab,lebih baik kita menghisab diri kita
sendiri terlebih dahulu,agar kita nanti lebih siap dalam menghadapi akhirat.
Oleh karenanya,di penghujung tahun 2012 ini,marilah
kita melihat kebelakang sejenak akan diri kita ini,dan sekurang-kurangnya,ada
tiga perkara yang harus menjadi perhatian kita di penghujung tahun ini,untuk
menjadi renungan bersama.Kita merenungi hari-hari dan bulan-bulan yang telah
berlalu,agar kita tetap senantiasa sadar bahwasanya manusia hidup di dunia
ini,tidak bisa semaunya saja,dan sesungguhnya,akanada pertanggung jawaban di
akhirat kelak.
Yang pertama,Apa yang telah kita lakukan untuk diri kita dengan amal-amal
soleh sepanjang tahun ini?
Apakah kita telah mengisinya dengan
ketaatan di setiap hari-harinya,atau kita wajar bersedih karena
kelalaian-kelalaian yang telah kita perbuat selama setahun ini,di sertai
kemaksiatan dan kedurhakaan tanpa rasa takut kepada Allah swt.
Yang kedua, Apakah yang telah kita berikan untuk keluarga kita?
Sudahkah cahaya iman kita bawa masuk ke
dalam rumah kita?sudahkah keluarga kita berjalan seiringan dengan ridha Allah
swt?sudahkan rumah kita diramaikan dengan lantunan ayat suci al-qur’an dan
shalat fardhu juga shalat sunnah menjadi aktivitas didalamnya?ataukah rumah
kita sepi,bagaikan tanah pekuburan yang tidak ada sedikitpun nuansa dan suasana
untuk mendekatkan diri kepada Allah swt.
Yang ketiga, Apakah kita sudah menunaikan amanah terhadap hak tetangga dan
masyarakat sekeliling kita?
Rasulullah saw bersabda,
عَنْ
أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ : حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى
الْمُسْلِمِ سِتّ،ٌ قِيلَ مَا هُنَّ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ : إِذَا لَقِيتَهُ
فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ
لَهُ وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَشَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ
وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ.
Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw bersabda: Hak muslim atas
muslim yang lain ada enam. Sahabat bertanya, apakah itu Ya Rasulullah? Rasul
menjawab: Apabila bertemu ucapkanlah salam, apabila ia mengundangmu maka
penuhilah, apabila meminta nasihat kepadamu, nasihatilah, apabila ia bersin dan
memuji Allah maka doakan ia, apabila sakit jenguklah dan apabila meninggal
dunia hantarlah jenazahnya. ( HR. Muslim)
Khutbah kedua
Hadirin yang di
muliakan oleh Allah
Semoga,di penghujung akhir tahun
2012 ini,apa yang telah kita kerjakan di bulan-bulan sebelumnya,dapat menjadi
amal kebaikan dan menjadi kendaraan kita dalam menuju ridha dan surganya kelak
di akhirat,oleh karenanya,marilah kita berdoa kepada Allah swt,agar apa yang
telah dan akan kita lakukan kelak,dapat menjadi berkah dan diridhai olehNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar