Jumat, 24 Agustus 2012

Makna Iedul Fitri :)


Khutbah Pertama

Jamaah sidang jumat yang di rahmati oleh Allah

  Iedul fitri adalah hari raya yang datang berulang kali setiap tanggal 1 syawal yang menandai puasa telah selesai dan kembali di perbolehkan makan dan minum.Artinya Fitri disni diartikan sebagai “berbuka” atau “berhenti puasa”,yang identik dengan makan dan minum,sehingga tidak heran jika iedul fitri disambut dengan beraneka ragam makanan,minuman,dan kue-kue.Setiap menjelang hari raya,orang-orang hanya di sibukkan membuat beragam kue demi menyambut hari raya,dan tidak lupa untuk berbelanja pakaian yang baru.


Jamaah sidang jumat yang di rahmati oleh Allah

  Merayakan iedul fitri dengan beragam kue dan makanan sebenarnya tidak salah,akan tetapi terminologinya lah yang harus kita jauhi dan benahi,sebab iedul fitri sesungguhnya memiliki makna yang lebih dalam lagi.Iedul fitri seharusnya dumaknai sebagai kepulangan seseorang kepada fitrah asalnya yang suci,sebagaimana ia baru di lahirkan dari rahim ibu.Secara metafora kelahiran kembali ini berarti seorang muslim selama sebulan melewati ramadhan dengan puasa,qiyam,dan segala macam ibadahnya mampu kebali berislam tanpa benci,iri,dengki, serta bersih dari segala dosa dan kemaksiatan.

Jamaah sidang jumat yang di rahmati oleh Allah

Syekh Abdul Qadir al-Jailany dalam al-Gunyahnya berpendapat merayakan iedul fitri tidak harus dengan baju baru,tapi jadikanlah iedul fitri ajang tasyakur,refleksi diri untuk kembali mendekatkan diri pada Allah SWT.Momen mengasah kepekaan sosial kita.Ada pemandangan lain yang harus kita cermati,betapa disaat kita berbahagia,saudara kita di tempat lain masih banyak yang menangis.
Oleh karena itu,adalah sebuah kesalah besar bila iedul fitri di maknai sebagai ajang balas dendam, karena ketika di bulan ramadhan,kita tidak diperbolehkan makan dan minum di siang hari,kemudian kita makan dan minum sepuasnya ketika ramadhan berlalu,ketika bulan ramdhan kemaksiatan di larang dan di jauhi,namun ketika ramdhan berlalu,kemaksiatan malah didukung dan di galakkan dimana-mana.Pada akhirnya,ini akan menimbulkn fenomena umat shalih yang keshalihannya musiman,bukan umat yang bersaha mempertahankan kefitrahan dan nilai ketaqwaan yang telah di dapatnya setelah sebulan menahan hawa dan nafsu di bulan ramadhan.
 
Khutbah kedua
 
Dalam khutbah pertama,khatib telah menjelaskan tentang makna iedul fitri,oleh karen itu,setidaknya ada tiga hal yang harusnya kita lakukan ketka merayakan iedul fitri ;
1.       Rasa penuh harap kepada Allah,harap akan di ampuni dosa-dosa yang berlalu.Janji Allah SWT akan ampunan itu sebagai buah dari kerja keras sebulan menahan hawa nafsu dengan berpuasa.
2.       Melakukan Evaluasi diri pada ibadah puasa yang kita kerjakan,apakah ibadah puasa kita sara dengan makna,atau hanya sebagai formalitas dalam menggugurkan kewajiban dalam artian kita hanya menahan lapar dan dahaga saja di siang hari,ketika berpuasa,sementara hati dan lidah kita tidak bisa di tahan dari perbuatan dan perkataan yang menyakiti orang lain,sebagaimana sabda Nabi,”banyak orang berpuasa sekedar menahan lapar dan dahaga”.
3.       Mempertahankan nilai kesucian yang baru saja kita dapatkan setelah bulan ramdhan,tidak kehilangan semangat beribadah karena lewatnya bulan ramadhan,sehingga kita bisa menjadi insan yang lebih baiik daripada sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar