Jumat, 24 Agustus 2012

Alumni Ramadhan :)


Khutbah Pertama

Jamaah sidang jumat yang dirahmati oleh Allah

  Beberapa waktu yang lalu kita telah melewati bulan ramadhan,bulan yang penuh ampunan,bulan di mana al-qur’an pertama kali di turunkan,bulan dimana diturunkan pula sebuah malam bernama lailatul qadr yang lebih baik daripada seribu bulan,dan bulan dimana Indonesia merdeka 67 tahun yang lalu.Banyak dari kita yang melewati bulan tersebut dalam keadaan suka cita,ada yang bersedih karena mungkin di tinggal oleh sanak saudranya yang sudah lebih dahulu dipanggil menghadap Allah,namun adapula yang
bergembira,karena akhirnya tempat hiburan malam kembali dibuka bebas,namun yang patut kita syukuri adalah kenyataan bahwasanya kita telah berhasil mencapai titik kemenangan kita setelah sebulan penuh kita menahan godaan hawa dan nafsu yang sejatinya berasal dari diri kita sendiri,dan kita merayakannya sebagai hari raya iedul fitri.

Jamaah sidang jumat yang dirahmati oleh Allah

  Bulan ramadhan memang telah lewat,setan-setan yang semula di belenggu kembali ke dunia untuk menggoda manusia dan menjadi alat pembenaran serta kambing hitam manusia dalam berbuat maksiat,namun,sudahkah kita renungkan makna serta esensi bulan ramdahan yang telah kita lalui selama sebulan penuh kemarin?banyak orang yang berpuasa,akan tetapi tidak mendapatkan apa-apa setelahnya selain daripada lapar dan dahaga,baju baru,sarung baru,peci baru,dan serba baru lainnya.Lebih miris lagi ketika orang itu tidak faham bahkan tidak tau bahwa dirinya termasuk golongan orang-orang tersebut,golongan orang-orang yang hanya mendapat lapar dan dahaga serta baru-baru lainnya.

Jamaah sidang jumat yang dirahmati oleh Allah

  Bagaimana agar kita tidak termasuk golongan orang-orang seperti itu?caranya adalah dengan merenungkan kembali tujuan utama berpuasa,lalu apa sebenarnya tujuan utama berpuasa?dalam Qur’an Allah SWT Berfirman ; “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana yang diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kalian bertakwa.” (QS. Al-Baqarah [2} : 183)

  Sudah jelas lah bahwa Allah memerintahkan umat manusia untuk berpuasa agar menjadi manusia-manusia yang bertakwa.Nah,dalam firmannya yang lain di surah ali imran ayat 133-135,Allah swt menjelaskan tentang ciri-ciri orang yang bertaqwa ; “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhan-mu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.[134](yaitu) orang-orang yang menafkahkan (harta-nya), baik di waktu yang lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.[135]Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri,mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa-dosa mereka selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali Imran [3} : 133-135)

 Jamaah sidang jumat yang dirahmati oleh Allah

  Jika kita mencermati ayat tersebut,maka kita akan mendapati bahwa ada empat ciri-ciri orang bertakwa,yang pertama, orang yang rajin berinfak baik di waktu lapang atau sempit. Kedua, orang yang mampu menahan amarah. Ketiga, orang yang memaafkan kesalahan orang lain. Keempat, orang  bertaubat dengan sungguh-sungguh.

Jamaah sidang jumat yang dirahmati oleh Allah

  Perlu kita ketahui bahwa harta yang kita infakkan itu akan menyelamatkan kita,menentramkan hati,dan melimpahkan harta kita,jadi sudah saatnya kita ubah pola pikir kita pada umumnya yang mengatakan,”Saya akan banyak berinfak dan bersedekah ketika kaya nanti”,menjadi yang benar yaitu “Saya akan banyak berinfak dan bersedekah agar saya menjadi kaya raya”,karena tidak ada orang yang berinfak dan bersedekah menjadi jatuh miskin,karena apa?karena ketika kita berinfak dan bersedekah,artinya kita telah menginvestasikan harta kita untuk akhirat,dan kita juga sedang berbisnis dengan Allah,dan berbisnis dengan Allah tidak kan pernah merugi sepeserpun!!juga perlu kita ketahui bahwa harta yang menyelamatkan kita di akhirat kelak adalah harta yang kita infakkan,bukan yang disimpan di bawah bantal atau ditabung di bank,jika puasa kita benar,maka kita akan ringan tangan untuk menginfakkan dan mensedekahkan harta kita setelah bulan ramadhan usai,jadi bukan hanya di bulan ramadhan saja.

  Selain ringan tangan dalam berinfak,orang bertaqwa itu juga mampu dalam menahan amarah.Orang terkuat didunia ini bukanlah orang yang dapat menarik truck trailer dengan janggutnya,bukan pula juara dunia kelas berat gulat,tinju,pesilat,binaragawan,dan sejenisnya,akan tetapi orang yang terkuat di dunia ini adalah orang yang dapat menahan amarahnya,nah berarti orang-orang yang setelah bulan ramadhan ketika dinasehati mudah marah,bisa jadi ketika berpuasa dia hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja,karena ternyata puasanya tidak menjadikannya orang bertakwa,dan perlu kita ketahui bahwa pahala dan rahmat Allah itu pergi menjauh dari orang yang pemarah,dan amarah juga menjadi salah satu dari 3 pintu setan untuk menggoda manusia.

  Orang-orang yang bertakwa itu juga tidak menyimpan dendam,ia menjadi orang yang pemaaf,karena ia sadar bahwasanya manusia itu diciptakan dengan fitrah membuat kesalahan,oleh karenanya Allah itu Maha Pemaaf,dan ia juga sadar bahwa dirinya jauh dari kata sempurna,oleh karena itu ia pun tidak layak menuntut orang lain untuk sempurna.Orang yang puasanya benar,ia akan membuka pintu maaf seluas-luasnya kepada siapapun yang bersalah padanya,oleh karena itu,maafkanlah siapapun yang bersalah pada kita hari ini juga,di tempat ini juga, tanpa perlu ditunda-tunda.

  Ciri keempat orang bertakwa ialah,orang yang bertaubat dengan sungguh-sungguh. Setiap dari kita pasti pernah melakukan kesalahan dan dosa,dan itulah yang menjadi pertanda bahwa kita adalah manusia,namun yang terbaik adalah dia yang ketika melakukan kesalahan dan dosa,langsung bertaubat dengan sungguh-sungguh dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.Orang yang puasanya benar,dia tidak akan melakukan maksiat yang sama berulang-ulang kali.

Khutbah Kedua

  Dalam khutbah pertama,khatib telah menjelaskan tentang ciri-ciri orang bertakwa yang menjadi tujuan utama berpuasa,diantaranya pertama, orang yang rajin berinfak baik di waktu lapang atau sempit. Kedua, orang yang mampu menahan amarah. Ketiga, orang yang memaafkan kesalahan orang lain. Keempat, orang  bertaubat dengan sungguh-sungguh.

Jamaah sidang jumat yang dirahmati oleh Allah

  Bulan ramadhan yang didalamnya terdapat perintah berpuasa,sejatinya adalah madrasah bagi kita,dan kita bisa dinyatakan lulus dari madrasah ramadhan apabila kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran,serta mempraktekkannya dalam kehidupan keseharian kita setelahnya,agar apa yang kita peroleh selama berpuasa sebulan penuh di bulan ramadhan,bukan sekedar lapar dan dahaga,dan kemeneangan semu semata,dalam artian baju baru,peci baru,sarung baru,pencitraan politis dan atribut duniawi lainnya,melainkan kemenangan yang sesungguhnya yaitu menjadi manusia-manusia yang bertakwa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar