Khutbah Pertama
Jamaah sidang jumat yang dirahmati
oleh Allah
Beberapa waktu yang lalu kita telah
melewati bulan ramadhan,bulan yang penuh ampunan,bulan di mana al-qur’an
pertama kali di turunkan,bulan dimana diturunkan pula sebuah malam bernama
lailatul qadr yang lebih baik daripada seribu bulan,dan bulan dimana Indonesia
merdeka 67 tahun yang lalu.Banyak dari kita yang melewati bulan tersebut dalam
keadaan suka cita,ada yang bersedih karena mungkin di tinggal oleh sanak
saudranya yang sudah lebih dahulu dipanggil menghadap Allah,namun adapula yang
bergembira,karena akhirnya tempat hiburan malam kembali dibuka bebas,namun yang patut kita syukuri adalah kenyataan bahwasanya kita telah berhasil mencapai titik kemenangan kita setelah sebulan penuh kita menahan godaan hawa dan nafsu yang sejatinya berasal dari diri kita sendiri,dan kita merayakannya sebagai hari raya iedul fitri.
bergembira,karena akhirnya tempat hiburan malam kembali dibuka bebas,namun yang patut kita syukuri adalah kenyataan bahwasanya kita telah berhasil mencapai titik kemenangan kita setelah sebulan penuh kita menahan godaan hawa dan nafsu yang sejatinya berasal dari diri kita sendiri,dan kita merayakannya sebagai hari raya iedul fitri.
Jamaah sidang jumat yang dirahmati
oleh Allah
Bulan ramadhan memang telah
lewat,setan-setan yang semula di belenggu kembali ke dunia untuk menggoda
manusia dan menjadi alat pembenaran serta kambing hitam manusia dalam berbuat
maksiat,namun,sudahkah kita renungkan makna serta esensi bulan ramdahan yang
telah kita lalui selama sebulan penuh kemarin?banyak orang yang berpuasa,akan
tetapi tidak mendapatkan apa-apa setelahnya selain daripada lapar dan dahaga,baju
baru,sarung baru,peci baru,dan serba baru lainnya.Lebih miris lagi ketika orang
itu tidak faham bahkan tidak tau bahwa dirinya termasuk golongan orang-orang
tersebut,golongan orang-orang yang hanya mendapat lapar dan dahaga serta
baru-baru lainnya.
Jamaah sidang jumat yang dirahmati
oleh Allah
Bagaimana agar kita tidak termasuk
golongan orang-orang seperti itu?caranya adalah dengan merenungkan kembali
tujuan utama berpuasa,lalu apa sebenarnya tujuan utama berpuasa?dalam Qur’an
Allah SWT Berfirman ; “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian
berpuasa sebagaimana yang diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kalian
bertakwa.” (QS. Al-Baqarah [2} : 183)
Sudah jelas lah bahwa Allah
memerintahkan umat manusia untuk berpuasa agar menjadi manusia-manusia yang
bertakwa.Nah,dalam firmannya yang lain di surah ali imran ayat 133-135,Allah
swt menjelaskan tentang ciri-ciri orang yang bertaqwa ; “Dan bersegeralah kamu
kepada ampunan dari Tuhan-mu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi
yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.[134](yaitu) orang-orang yang
menafkahkan (harta-nya), baik di waktu yang lapang maupun sempit, dan
orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.[135]Dan (juga) orang-orang yang
apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri,mereka ingat
akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang
dapat mengampuni dosa-dosa mereka selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan
perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali Imran [3} : 133-135)
Jamaah sidang jumat yang dirahmati
oleh Allah
Jika kita mencermati ayat
tersebut,maka kita akan mendapati bahwa ada empat ciri-ciri orang bertakwa,yang
pertama, orang yang rajin berinfak baik di waktu lapang atau sempit. Kedua,
orang yang mampu menahan amarah. Ketiga, orang yang memaafkan kesalahan orang
lain. Keempat, orang bertaubat dengan sungguh-sungguh.
Jamaah sidang jumat yang dirahmati
oleh Allah
Perlu kita ketahui bahwa harta
yang kita infakkan itu akan menyelamatkan kita,menentramkan hati,dan
melimpahkan harta kita,jadi sudah saatnya kita ubah pola pikir kita pada
umumnya yang mengatakan,”Saya akan banyak berinfak dan bersedekah ketika kaya
nanti”,menjadi yang benar yaitu “Saya akan banyak berinfak dan bersedekah agar
saya menjadi kaya raya”,karena tidak ada orang yang berinfak dan bersedekah
menjadi jatuh miskin,karena apa?karena ketika kita berinfak dan
bersedekah,artinya kita telah menginvestasikan harta kita untuk akhirat,dan
kita juga sedang berbisnis dengan Allah,dan berbisnis dengan Allah tidak kan
pernah merugi sepeserpun!!juga perlu kita ketahui bahwa harta yang
menyelamatkan kita di akhirat kelak adalah harta yang kita infakkan,bukan yang
disimpan di bawah bantal atau ditabung di bank,jika puasa kita benar,maka kita
akan ringan tangan untuk menginfakkan dan mensedekahkan harta kita setelah
bulan ramadhan usai,jadi bukan hanya di bulan ramadhan saja.
Selain ringan tangan dalam
berinfak,orang bertaqwa itu juga mampu dalam menahan amarah.Orang terkuat
didunia ini bukanlah orang yang dapat menarik truck trailer dengan
janggutnya,bukan pula juara dunia kelas berat
gulat,tinju,pesilat,binaragawan,dan sejenisnya,akan tetapi orang yang terkuat
di dunia ini adalah orang yang dapat menahan amarahnya,nah berarti orang-orang
yang setelah bulan ramadhan ketika dinasehati mudah marah,bisa jadi ketika
berpuasa dia hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja,karena ternyata puasanya
tidak menjadikannya orang bertakwa,dan perlu kita ketahui bahwa pahala dan
rahmat Allah itu pergi menjauh dari orang yang pemarah,dan amarah juga menjadi
salah satu dari 3 pintu setan untuk menggoda manusia.
Orang-orang yang bertakwa itu juga
tidak menyimpan dendam,ia menjadi orang yang pemaaf,karena ia sadar bahwasanya
manusia itu diciptakan dengan fitrah membuat kesalahan,oleh karenanya Allah itu
Maha Pemaaf,dan ia juga sadar bahwa dirinya jauh dari kata sempurna,oleh karena
itu ia pun tidak layak menuntut orang lain untuk sempurna.Orang yang puasanya
benar,ia akan membuka pintu maaf seluas-luasnya kepada siapapun yang bersalah
padanya,oleh karena itu,maafkanlah siapapun yang bersalah pada kita hari ini
juga,di tempat ini juga, tanpa perlu ditunda-tunda.
Ciri keempat orang bertakwa ialah,orang
yang bertaubat dengan sungguh-sungguh. Setiap dari kita pasti pernah melakukan
kesalahan dan dosa,dan itulah yang menjadi pertanda bahwa kita adalah
manusia,namun yang terbaik adalah dia yang ketika melakukan kesalahan dan
dosa,langsung bertaubat dengan sungguh-sungguh dan berjanji untuk tidak
mengulanginya lagi.Orang yang puasanya benar,dia tidak akan melakukan maksiat
yang sama berulang-ulang kali.
Khutbah Kedua
Dalam khutbah pertama,khatib telah
menjelaskan tentang ciri-ciri orang bertakwa yang menjadi tujuan utama
berpuasa,diantaranya pertama, orang yang rajin berinfak baik di waktu lapang
atau sempit. Kedua, orang yang mampu menahan amarah. Ketiga, orang yang
memaafkan kesalahan orang lain. Keempat, orang bertaubat dengan
sungguh-sungguh.
Jamaah sidang jumat yang dirahmati
oleh Allah
Bulan ramadhan yang didalamnya
terdapat perintah berpuasa,sejatinya adalah madrasah bagi kita,dan kita bisa
dinyatakan lulus dari madrasah ramadhan apabila kita dapat mengambil hikmah dan
pelajaran,serta mempraktekkannya dalam kehidupan keseharian kita
setelahnya,agar apa yang kita peroleh selama berpuasa sebulan penuh di bulan
ramadhan,bukan sekedar lapar dan dahaga,dan kemeneangan semu semata,dalam
artian baju baru,peci baru,sarung baru,pencitraan politis dan atribut duniawi
lainnya,melainkan kemenangan yang sesungguhnya yaitu menjadi manusia-manusia
yang bertakwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar