STMJ, bukan susu telur madu jahe maksudnya, tapi semester
tujuh masih jomblo. Iya, ini status yang katanya sedang kusandang dengan
beberapa kawan di kampus. Udah jadi mahasiswa semester tujuh, tapi masih jomblo
aja alias ga punya pacar. Sebenarnya ga terlalu ambil pusing lah sama status
satu ini. Rasanya ya biasa aja, ga penting-penting banget dan ga terlalu membawa
pengaruh besar juga dalam hidup. Cuma kadang bingung sama temen-temen yang suka
becandaan atau mungkin seriusan ngasih status ini ke orang lain. Bingung
kenapa? Bingung kenapa yang ada di otak mereka tentang semester 7 cuma jomblo?
Mungkin ga juga sih, mungkin ada juga pikiran buat buruan lulus. Tapi jomblo
ini masih jadi salah satu pikiran yang mayor, dan buktinya ada istilah STMJ
tadi.
Aku jadi kepikiran tentang mereka yang terlalu sibuk sama status
ini, kenapa sih harus jadi masalah kalo semester tujuh masih jomblo? Apa ketika
di semester tujuh emang sudah harus punya pacar? Entahlah darimana budayanya.
Mungkin propaganda ftv meyek-meyek serigala-serigalaan juga
propaganda-popaganda yang menyudutkan para jomblo berhasil meracuni otak
sebagian kawan-kawanku. Di pikiran mereka jomblo adalah sebuah status yang hina
dina. Sampe harus ada istilah STMJ segala. Semester tujuh menandakan kesenioran seorang mahasiswa di kampus. Jelas, dia adalah mahasiswa tertua dilihat dari segi akademis. Berlaku di
Fakultasku sih. Kalo udah semester delapan dan seterusnya itu veteran namanya.
Kalo lebih dari itu lagi, mungkin dia sedang mengejar gelar Legend. Semester
tujuh juga menandakan proses menuju kematangan berpikir seseorang, seenggaknya
ini yang mulai kurasakan. Semester tujuh itu, semester dimana kebanyakan dari
kita sudah menapaki usia kepala dua. Kecuali yang masih sembilan belas. Semester
tujuh adalah masa dimana kita akan melihat seberkas cahaya gerbang wisuda
di depan mata.
Semester tujuh juga dengan keseniorannya, dengan mulai
matangnya pemikirannya, dan dengan gerbang wisuda di depan matanya, harusnya
kita bisa berpikir hal-hal yang lebih bermakna dan membuat kita produktif daripada sekedar meributkan siapa pacar kamu
di semester tujuh. Daripada berpikir tentang Semester Tujuh Masih Jomblo,
kenapa sih ga mikir semester tujuh masih belum berkarya? Semester tujuh masih
belum punya prestasi? Semester tujuh masih belum bisa ngaji? Semester tujuh
masih belum kelar skripsi? Bagiku hal-hal kayak gitu bisa bikin kita lebih
produktif dan kreatif dariapda mikirin semester tujuh masih jomblo. Masalah
jodoh, yakin aja, sudah ada Allah yang atur.
Kamu harus ingat, waktu interview kerja kamu ga bakal
ditanya siapa atau berapa mantan-mantanmu waktu kuliah. Di curriculum vitae-mu pun, kalo kamu
tulis nama mantan-mantanmu pas kuliah, gabakal laku sob. So, daripada kita
sibuk cari pacar karena sudah semester tujuh, mending sekarang fokus gimana
biar bisa menjadi orang yang produktif, bisa berkarya, bisa berprestasi, bisa
ngaji. Masalah jodoh, sekali lagi, biar Allah yang atur, kita usahakan perbaiki
diri aja. Kalo belum dapat di semester tujuh, mungkin ada di semester delapan.
Kalo belum dapet disemester delapan? Mungkin nanti pas dokter muda. Kalo belum
dapet juga? Mungkin nanti pas dokter. Kalo pas udah jadi dokter belum dapet
juga?? Coba ngaca, mungkin kamu berpenampilan kurang menarik luar dalam, kurang
doa, dan kurang usaha.
Kembali ke semester tujuh. Oke sob, sudahlah, aku yakin kamu
sebenarnya punya maksud baik ke temen-temenmu yang jomblo ini biar kita ga
kesepian sebagaimana pikirmu, dengan status STMJ yang kau berikan. Tapi
alangkah baiknya lagi, kalo kamu itu semangatin kita biar kita bisa semakin produktif
atau semakin kreatif dalam berkarya, atau dalam berprestasi nyata. Kalo kami
produktif dan kreatif dalam berkarya dan berprestasi nyata, jodohpun biasanya
akan lancar. Daripada kalian semangatin kami buat cari cewek, hanya membuat
kami ini nampak seperti fakir cinta dan asmara di semester tujuh. Dan beberapa kawan-kawan yang tidak terima terlihat sebagai fakir cinta dan asmara, malah menjatuhkan diri lagi terlihat sebagai pengemis cinta. So, mari kita saling
dukung buat saling berkarya dan berprestasi nyata, bukan sekedar melepas status
STMJ. Karena bagiku, lebih baik Semester Tujuh Masih Jomblo, daripada Semester
Tujuh Masih Belum Sidang Skripsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar