Rabu, 14 Maret 2012

Sebuah Harapan Pasti

Dulu aku dan dia bersahabat,
Terikat oleh sebuah tali persaudaraan,
Yang disambung dengan simpul bernama janji,
Canda dan tawa selalu menghiasi hari kami,
Suka dan duka pun,berdua kami jalani,
Bahkan,halangan dan rintangan,bersama kami hadapi,
Tak peduli panas terik matahari,
Kami terus berlari,
Berlari mengejar sebuah mimpi,


Namun kini,
Ada yang berbeda dari kami,
Kami berdua saling benci,
Bahkan saling caci maki,
Apa sebenarnya yang terjadi dengan tali persaudaraan tadi?
Apakah talinya memang sudah lemah,dan ingin di perbaharui?
Ataukah simpul janji tadi,
Masih belum cukup kuat kami ikat?


Entahlah..
Mungkin kami terlalu mengedepankan emosi dan ego kami sendiri-sendiri,
Atau mungkin,sementara ini kami hanya lupa akan canda tawa,suka duka,halangan dan rintangan,
Yang telah menghiasi hari kami,
Yang telah kami jalani, dan kami hadapi,
Emosi dan ego yang menguasai diri, menjadi debu  yang menutup hati ini,
Aku yakin, suatu saat nanti kami pasti bisa menyadari akan hal ini,
Lalu kami akan memperbaharui tali persaudaraan ini,
Dan tetap menyambungnya dengan simpul janji yang lebih kuat dan mengikat..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar